KYAI MOJO
Kyai
Khotib Imam 'Arif
Makam Kyai Khoyib Imam 'Arif, terletak di
kampung Mojo, desa Tegal Rejo Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, dulu
merupakan bumi perdikan pemberian dari Paku Buwono IV, desa tersebut terletak
ditengah-tengah sungai yang bertemu di hilirnya, beliau adalah guru dari
Pangeran Diponegoro, selatan desa ini ada sebuah perkampungan kecil yang
bernama kampung Tumpuk, dinamakan itu karena semasa Belanda menyerbu kampung
mojo, banyak tentara belanda yang mati dan ditimbun ditempat itu orang jawa
menyebutnya di tumpuk. Beliau bisa menjadi guru Pangeran Diponegoro dengan
mengadakan sayembara dulu, siapa yang menang akan menjadi gurunya. sayembaranya
dengan mengadakan petak umpet, Pangeran Diponegoro bersembunyi dahulu, tapi
bisa cepat tertangkap, kemudian Kyai Khotib Imam'Arif yang bersembunyai, selama
3 hari Pangern diponegoro mencari tapi tidak ketemu, ketika beliau bingung
mencari, ada suara Kayai Khotib yang memanggilnya tapi tidak ada ujudnya, itu
terjadi berulang-ulang selama 3 hari, setelah pangeran Diponegoro menyerah,
kyai Khotib baru kelihatan didepannya, beliau mengatakan kalau bersembunyi di
lampu Masjid. Sejak itu Pangeran Diponegoro berguru dan belajar ilmu agama
Islam kepada Kyai Khotib Imam'Arif, Salah satu putera beliau yang bernama
R Muslim Muchammad Cholifah yang terkenal dengan nama Kyai Mojo, ikut perang
bersama Pangeran Diponegoro sampai ikut dibuang di Pulau Sulawesi dan ikut
dimakamkan di kampung Jawa Tondano,
Kyai Khotib Imam 'Arif terkenal juga dengan nama
Kyai Imam Abdul Arif atau Kyai Baderan I, beliau juga keturunan dari
Pajang, meninggal pada tahun 1820, mempunyai istri bernama RA Mursilah, RA
Mursilah adalah putri RA Mursiyah, saudara RA Mursiyah adalah Hamengkubuwono III,
Pangeran Diponegoro adalah adik sepupu dengan RA Mursiyah, Selain kyai mojo,
beliau mempunyai anak diantaranya, Kyai Wira Patih(kyai sepuh, kyai baderan
II), Kyai Hasan Muhammad, Kyai Hasan Besari, RA Marwiyah, Nungali, dan
Murdoko.
Kalau di Jawa Timur keturunan beliau adalah Kyai Sajugo yang dimakamkan di Gunung Kawi, banyak orang berziarah dan berdoa disana.
Bp Sulaiman adalah keturunan ke 6, beliau yang merawat sekaligus sebagai juru kunci makam dan selaku pengelola perkumpulan keturunan dari Kyai Mojo. |
Baderan itu daerah mana?
BalasHapusijin share mas.
BalasHapuskedua orang tua saya dimakamkan di depan makam Kyai Imam Arif
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussubhanalah saya bisa melihat makam leluhur saya yg ada di pulau jawa saya ini masih keturunan dari kiay baderan yang ada di tondano tepatnya di kampung jawa tondano sulawesi utara.
BalasHapusIjin save. Almarhumah ibu sy keturunan ke 6 dari Kyai Modjo Tondano. Rahimahumullah rahmatan waasi'ah. Terima kasih
BalasHapus