Rabu, 08 Januari 2014

KYAI MOJO

KYAI MOJO




Kyai Khotib Imam 'Arif

Makam Kyai Khoyib Imam 'Arif, terletak di kampung  Mojo, desa Tegal Rejo Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, dulu merupakan bumi perdikan pemberian dari Paku Buwono IV, desa tersebut terletak ditengah-tengah sungai  yang bertemu di hilirnya, beliau adalah guru dari Pangeran Diponegoro, selatan desa ini ada sebuah perkampungan kecil yang bernama kampung Tumpuk, dinamakan itu karena semasa Belanda menyerbu kampung mojo, banyak tentara belanda yang mati dan ditimbun ditempat itu orang jawa menyebutnya di tumpuk. Beliau bisa menjadi guru Pangeran Diponegoro dengan mengadakan sayembara dulu, siapa yang menang akan menjadi gurunya. sayembaranya dengan mengadakan petak umpet, Pangeran Diponegoro bersembunyi dahulu, tapi bisa cepat tertangkap, kemudian Kyai Khotib Imam'Arif yang bersembunyai, selama 3 hari Pangern diponegoro mencari tapi tidak ketemu, ketika beliau bingung mencari, ada suara Kayai Khotib yang memanggilnya tapi tidak ada ujudnya, itu terjadi berulang-ulang selama 3 hari, setelah pangeran Diponegoro menyerah, kyai Khotib baru kelihatan didepannya, beliau mengatakan kalau bersembunyi di lampu Masjid. Sejak itu Pangeran Diponegoro berguru dan belajar ilmu agama Islam kepada Kyai Khotib Imam'Arif,  Salah satu putera beliau yang bernama R Muslim Muchammad Cholifah yang terkenal dengan nama Kyai Mojo, ikut perang bersama Pangeran Diponegoro sampai ikut dibuang di Pulau Sulawesi dan ikut dimakamkan di kampung Jawa Tondano,
Kyai Khotib Imam 'Arif terkenal juga dengan nama Kyai  Imam Abdul Arif atau Kyai Baderan I, beliau juga keturunan dari Pajang, meninggal pada tahun 1820, mempunyai istri bernama RA Mursilah, RA Mursilah adalah putri RA Mursiyah, saudara RA Mursiyah adalah Hamengkubuwono III, Pangeran Diponegoro adalah adik sepupu dengan RA Mursiyah, Selain kyai mojo, beliau mempunyai anak diantaranya, Kyai Wira Patih(kyai sepuh, kyai baderan II), Kyai Hasan Muhammad, Kyai Hasan Besari, RA Marwiyah, Nungali, dan Murdoko. 
Kalau di Jawa Timur keturunan beliau adalah Kyai Sajugo yang dimakamkan di Gunung Kawi, banyak orang berziarah dan berdoa disana.





























Bp Sulaiman adalah keturunan ke 6, beliau yang merawat sekaligus sebagai juru kunci makam dan selaku pengelola perkumpulan keturunan dari Kyai Mojo.






Masjid ini sebenarnya dahulu adalah tempat untuk pamejangan atau tempat memberi ilmu atau mengajarkan suatu ilmu, jaman dahulu ada sebuah batu yang besar dan rata, orang menyebut watu gilang dan disampingnya ada beberapa makam, sekarang makam tersebut dapat dijumpai didalam makam, karena ditakutkan sebagai tempat pemujaan maka watu gilang tersebut didirikan sebuah masjid.









5 komentar:

  1. ijin share mas.
    kedua orang tua saya dimakamkan di depan makam Kyai Imam Arif

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. subhanalah saya bisa melihat makam leluhur saya yg ada di pulau jawa saya ini masih keturunan dari kiay baderan yang ada di tondano tepatnya di kampung jawa tondano sulawesi utara.

    BalasHapus
  4. Ijin save. Almarhumah ibu sy keturunan ke 6 dari Kyai Modjo Tondano. Rahimahumullah rahmatan waasi'ah. Terima kasih

    BalasHapus